All about Poetry, Story, My life. Mengunjungi? Boleh. Tapi jangan mengcopy karya seseorang, anda pasti lebih pandai dari saya :)

Jumat, 23 November 2012

Untuk Pahlawanku

   Pagi ini aku terbangun, menatap jam yang menunjukan pukul 05.30 . Aku bergegas meninggalkan kerajaanku yaitu kamarku sendiri. Sosok yang pertama kali aku cari adalah 'Ayah' karna aku tau dia sudah tidak ada dirumah saat pagi baru saja membuka matanya. Dimana ayah? Aku mencari disetiap sudut rumah namun ayah tak ada. Ternyata aku masih terlambat untuk berpamitan padanya saat ia pergi.
   Aku pun melewati hari dengan rasa kurang bersemangat, tak sempat aku mencium tangannya padahal aku sudah berusaha membuka mata saat embun masih nyaman menari diatas rerumputan.
   Rembulan pun menampakan cahayanya dan matahari telah mengucapkan selamat tinggal pada penghuni bumi, tetap saja ayah belum ada diantara ibu dan aku. Tiba-tiba pesawat telfon berbentuk bibir mengeluarkan bunyinya, dan ternyata itu adalah ayahh senang bukan main hatiku. Tapi kesenangan ini hanya sesaat, ayah memberi kabar bahwa dia akun pulang sangat larut. Aku mengurungkan niatku yang hanya sekedar mengecup tangannya, menggelatakan tubuhku diatas ranjang kerajaanku. Kecewa, sangatlah mungkin benakku berbicara.
   Seketika aku menangis, tangisku bukan karena kekecewaan yang aku alami kepada ayah, tapi rasa rinduku kepada pahlawan hidupku.

" Ayah, ingat kah kau ketika aku kecil dulu? Ingat kah kau saat kau kecewa kepadaku dan kepada kakak? Ingat kah kau majalah anak-anak yang selalu kau beli ketika pulang bekerja untuk aku? Ingat kah kau candaanmu sebelum tidur yang membuat tidurku nyenyak? Aku rindu kau ayah. Sungguh...Sangatlah rindu"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar