Motivasi malam

Angin malam memeluk erat setiap penghuni bumi yg berkeliaran di malam ini, cahaya bulan mengetuk-ketukan pada sang bintang seraya menggandengnya. Namun aku, salah satu member yang masuk dalam jajaran penghuni bumi masih selalu bertanya tentang keadilan antar manusia atau kata lain individu dengan individu. Manusia semua samaa yang membedakan hanyalah derajat keimanannya, tapi jaman sekarng yang membedakan itu harta, popularitas, dan sebanyak apa dia punya baju yg ternyata orang lain punya juga. Harta, ga yakin dehkalo hartanya itu punya dia secara uang saku sekolah aja masih minta ke orang tua. Popularitas, kalo masalah yang ini sih tergantung hoki sebenernyaa yah. Masih bingung bingung dan bingung apa yg bisa bikin mereka itu sombong? Nanti sama-sama ke padang masyar koo. Kita juga menghirup gas yang sama, menginjak tanah yang sama, tinggal diplanet yg sama, yaa memang ahh kehidupan.Kadang saat diatas mereka ga sadar lupa sama Allah dan ga bersyukur, tapi saat dibawah ajaa baru deh mohon-mohon ke Allah. Apa yang kita lakukan ialah tangga, apakah tangga ke Syurga atau Neraka.

Adilkah?

Manusia itu emang ga pernah ada habisnya yah? Gak suka gitu ngeliat orang lain bahagia. Apa harus kebahagiaan orang lain kita ambil dan ngajak dia buat menderita? Katanya Teks Pembukaan UUD 1945 aja ada kata-kata "prikemanusiaan dan prikeadilan" tapi kalau yang kayak gitu apa namanya adil? 

Yaa yaa yaa alasannya sih beragam, ada yang alasannya cemburu karna ga dianggep ada yg alasannya emang udah ga suka. Wah beranekaragam deh kalo masalah benci membenci orang mahh ckck. 

Biarin dehh mau dibilang apaa tpi yang jelas 'Saya bukanlah apa yang Anda bicarakan, tapi saya adalah apa yang saya katakan'